Perempuan yang Sakit Rematik Lebih Susah Punya Anak

Bookmark and Share
Penyakit rematik, khususnya rheumatoid arthritis (RA) tidak cuma berdampak pada nyeri tulang dan sendi. Pada perempuan, penyakit ini juga mempengaruhi sistem reproduksi sehingga peluang untuk punya keturunan juga menjadi lebih kecil.

Dibanding jenis rematik lainnya, RA paling banyak ditemukan pada kaum perempuan. Penyakit ini dipicu oleh gangguan autoimun, sehingga sistem kekebalan tubuh yang seharusnya memerangi kuman justru menyerang jaringan tubuh sendiri khususnya persendian.

Selain RA, gangguan autoimun lain yang lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki adalah systemic lupus erythematosus (SLE) atau sering disingkat lupus. Sama seperti RA, lupus juga terjadi akibat sistem kekebalan tubuhnya terlalu aktif lalu menyerang tubuh sendiri.

Menurut penelitian terbaru, kedua penyakit autoimun ini juga bisa mempengaruhi sistem reproduksi. Tidak diketahui pasti alasannya namun diduga keduanya meningkatkan risiko keguguran maupun ketidaksuburan sehingga pengidapnya lebih susah punya anak.

Dugaan tersebut dibuktikan lewat sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Arthritis Care & Research baru-baru ini. Penelitian ini melibatkan 1.017 perempuan, termasuk di antaranya adalah 578 orang pengidap RA dan 114 orang pengidap lupus.

Hasil pengamatan menunjukkan, 55 persen pengidap RA dan 64 persen pengidap lupus memiliki jumlah anak lebih sedikit dari yang direncanakan. Selain itu, tingkat kesuburan pada pasien teramati 1,5 kali lebih rendah dibandingkan perempuan yang lain.

"Penelitian kami menekankan perlunya memperhatian kesehatan reproduksi pada perempuan dengan RA dan lupus. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab ketidaksuburan pada pasien," kata salah seorang peneliti, Megan Clowse, MD seperti dikutip dari Medindia.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger