Kenapa Perokok Tampak Lebih Tua?

Bookmark and Share

Kenapa Perokok Tampak Lebih Tua?

Seperti yang tercantum pada cukai rokok yang legal, yaitu MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANGKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN. Tapi walaupun pada bungkus atau kema san rokok sudah tercantum tulisan tentang bahaya rokok yang sangat menakutkan, tetap saja masih banyak orang yang merokok. Hal ini dikarenakan kandungan nikotin didalam rokok akan menimbulkan kecanduan bagi para penghisapnya. Apabila mereka tidak merokok mereka akan merasakan gangguan seperti gelisah, berkeringat dingin dan lain-lain. Namun apabila mereka kembali merokok dan nikotin telah menyentuh otak, barulah mereka akan merasa tenang dan dapat berkonsentrasi.

Merokok tak hanya merusak kesehatan tapi juga membuat si perokok terlihat banyak kerutan kulit. Kenapa perokok terlihat lebih tua?

Tak ada satupun manfaat yang dapat diperoleh dari rokok. Bahkan menurut Yussuf Salojee, direktur eksekutif National Council Against Smoking, 12 persen kematian dini di seluruh dunia dapat dikaitkan dengan merokok. Salah satu dampak yang nyata dari merokok adalah membuat si penghisapnya terlihat lebih tua. Bahkan, menurut sebuah studi yang dimuat jurnal British Medical Association perokok memiliki wajah 5 kali lebih tua dari umur sebenarnya. Kerutan di wajah merupakan penanda kerentanan terhadap dampak asap rokok.

Rokok memiliki filter, tetapi itu tidak cukup untuk menghilangkan kandungan tar yang membuat asap rokok berbahaya. Terlebih lagi, ada bahan-bahan kimia yang ditambahkan ke dalam tembakau untuk meningkatkan rasa, selain berbahaya terhadap tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit degeneratif, juga dapat memperbanyak kerutan-kerutan di wajah penghisapnya.

Kandungan Rokok

Dilansir dari Health24, Selasa (20/7/2010), berikut beberapa bahan kimia tambahan di dalam rokok yang bisa memicu kerutan dan membuat orang tampak lebih tua:

1. Amonia
Amonia biasanya digunakan untuk membersihkan jendela dan toilet. Dengan menambahkan amonia ke dalam rokok, maka nikotin dalam bentuk uap akan diserap melalui paru-paru lebih cepat. Ini pada akhirnya membuat otak mendapatkan dosis nikotin lebih tinggi.

2. Kadmium
Dalam industri, kadmium digunakan untuk baterai, lapisan logan dan plastik. Kadmium dapat membahayakan paru-paru, menyebabkan penyakit ginjal dan mengiritasi pencernaan.

3. Benzena
Benzena secara alami diproduksi oleh gunung api. Tapi benzena juga merupakan bahan kimia industri besar yang terbuat dari batubara dan minyak. Benzena digunakan untuk membuat bahan kimia lainnya, serta beberapa jenis plastik, deterjen dan pestisida. Ini juga merupakan komponen bensin dan berhubungan dengan leukemia. Bila dicampurkan dengan rokok, sudah dapat dibayangkan dampak yang bisa terjadi pada penghisapnya.

4. Formaldehida
Digunakan sebagai perekat dalam produk kayu dan sebagai pengawet dalam beberapa cat. Bahan kimia ini dapat menyebabkan mata berair, reaksi rasa panas di mata, hidung dan tenggorokan, mual, batuk, sesak dada, sesak napas, ruam kulit dan alergi.

5. Nikel
Nama lain nikel adalah perak atau logam putih keras. Bahan kimia ini dapat menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi paru-paru, bronkitis kronis dan berkurangnya fungsi paru-paru.

6. Lead atau timbal
Digunakan dalam amunisi, atap, bensin, cat dan produk keramik. Timbal dapat mempengaruhi hampir setiap organ dan sistem dalam tubuh. Yan g paling sensitif adalah sistem saraf pusat, terutama pada anak-anak. Timbal juga merusak ginjal dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, paparan asap rokok yang dicampur timbal dapat menyebabkan kelahiran prematur, bayi kecil, penurunan kemampuan mental pada bayi, kesulitan belajar, dan mengurangi pertumbuhan pada anak-anak.

7. Aseton
Aseton merupakan produk buangan dari asap kendaraan, asap rokok dan za t yang banyak dihasilkan di lokasi pembuangan sampah. Orang yang bernapas di lingkungan yang tingga kandungan aseton, dalam jangka waktu singkat dapat menyebabkan iritasi hidung, tenggorokan, paru-paru, mata, sakit kepala, kebingungan, denyut nadi meningkat, mual, muntah, pingsan dan mungkin koma. Ini juga menyebabkan pemendekan pada siklus menstruasi wanita.

8. Piridin
Terbuat dari tar batubara mentah a tau dari bahan kimia lainnya dan digunakan untuk melarutkan zat-zat. Campuran piridin dalam rokok dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, mempercepat denyut nadi dan napas cepat dan tersengal-sengal.

Jika bahan kimia di atas banyak dikandung tubuh akan mempengaruhi kinerja organ yang jadi tidak maksimal. Jika organ terganggu dampak yang paling mudah terlihat adalah pada kulit, karena peredaran darah terhambat dan kurangnya cairan dalam tubuh. Asap rokok mengandung karbon monoksida yang menggantikan oksigen dalam kulit Anda. Sedangkan nikotin mengurangi aliran darah, membuat kulit kering dan berubah warna. Merokok juga banyak menguras nutrisi, termasuk vitamin C. Padahal nutrisi dan vitamin C membantu melindungi dan memperbaiki kerusakan kulit. Nikotin juga menyebabkan vasokonstriksi, yakni penyempitan pembuluh darah yang dapat membatasi aliran darah yang kaya oksigen ke pembuluh darah tipis di wajah atau bagian lain dari tubuh.

Rokok mengandung ribuan zat yang telah dinyatakan berdampak tidak baik bagi kesehatan. Untuk berhenti merokok bagi mereka yang telah kecanduan rokok bukanlah hal yang mudah, walupun mereka mempunyai keinginan untuk berhenti merokok. Namun hal ini harus terus dicoba dengan melakukan tindakan yang nyata, seperti mengurangi jumlah dalam mengkonsumsi rokok sedikit demi sedikit, hingga mereka benar-benar berhenti melakukan aktivitas merokok.

source: http://blog.crystal-x.com/2012/kenapa-perokok-tampak-lebih-tua.html

SANGAT UNIK Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Terkait

Online News 18 Feb, 2012


-
Source: http://kukusatu.blogspot.com/2012/02/kenapa-perokok-tampak-lebih-tua.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger